Paratext
Paratext
secara leksikografis adalah segala hal atau informasi yang ada dalam sebuah
manuskrip maupun karya tulis lainnya selain matan utama. Paratext mempunyai dua
cabang ilmu pengetahuan, yakni peritext dan epitext.
Peritext dapat
di definisikan sebagai segala informasi yang ada dalam manuskrip maupun karya
tulis lainnya tapi bukan matan. peritext mencakup bibliografi dari karya
tulis itu sendiri, bisa judul, keterangan penerbit, maupun daftar pustaka. Tapi
yang perlu di garis bawahi dalam pengertian peritext adalah bahwa peritext
merupakan “inside” dari buku itu sendiri.
Sedang epitext
adalah segala hal yang terkait dengan manuskrip tapi “in a space outside the
physical book”. Jadi, epitext bisa berupa hasil wawancara pengarang,
ataupun hasil riview pengutip terhadap karya tulis asli. Bisa juga hasil kritik
atau analisis karya sastra.
Dari
beberapa keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa paratext
berarti segala hal atau informasi yang tertulis dalam sebuah karya tulis namun
tidak bagian dari isi karya tulis itu sendiri, baik inside maupun outside.
Menurut
Gérard Genette dalam bukunya yang berjudul Palimpseste. Die literatur auf
zweiter stufe (1982). Ia menulis bahwa yang dimaksud dengan Paratext
adalah bagian yang muncul bersamaan dengan teks, tetapi tidak benar-benar
termasuk sebagai bagian dari teks, misalnya seperti judul, sub-judul, kata
sambutan, epilog, catatan kepada pembaca, kata pengantar, catatan di pinggir
halaman, catatan kaki, tambahan; ilustrasi; sampul buku, dan bagian lainnya
yang mendukung teks. Dengan kata lain, bukan hanya hal-hal yang di tambahkan
secara langsung oleh penulis saja, unsur yang di tambahkan oleh editor dan
penerbit juga merupakan bagian dari Paratext.
Gérard
Genette, adalah tokoh perumus konsep sastra Paratext. Ia lahir pada
tahun 1930, Genette lahir di Paris, di mana ia belajar di Lycée Lakanal dan
École Normale Supérieure. Setelah meninggalkan Partai Komunis Perancis, Genette
adalah anggota dari Socialisme ou Barbarie selama 1957-1958. Ia menerima
jabatan profesor dalam sastra Prancis di Sorbonne pada tahun 1967. Pada tahun
1970 ia, Hélène Cixous dan Tzvetan Todorov mendirikan jurnal Poetique dan ia
diedit serangkaian nama yang sama untuk Éditions du Seuil. Di antara posisi
lain, Genette adalah direktur riset di École des Hautes études en ilmu Sociales
dan profesor tamu di Yale University.
Genette
sebagian besar bertanggung jawab untuk reintroduksi kosakata retoris dalam
kritik sastra, misalnya istilah seperti kiasan dan metonimi. Selain karyanya
pada naratif, paling dikenal dalam bahasa Inggris melalui seleksi Narasi
Wacana: An Essay dalam metode, telah penting. pekerjaan utama adalah seri
multi-bagian Angka, yang merupakan bagian dari Narasi Wacana. trilogi-nya pada
transendensi tekstual, yang juga telah cukup berpengaruh, terdiri dari
Pendahuluan à l'architexte (1979), palimpsests: Sastra di Gelar Kedua (1982),
dan Paratexts. Ambang interpretasi (1997).
Pengaruh
internasionalnya tidak sebesar seperti yang beberapa orang lain diidentifikasi
dengan strukturalisme, seperti Roland Barthes dan Claude Levi-Strauss; karyanya
lebih sering termasuk dalam pilihan atau dibahas dalam karya sekunder dari
belajar dalam dirinya sendiri. Syarat dan teknik yang berasal dalam kosa kata
dan sistem memiliki, bagaimanapun, menjadi luas, seperti paratext istilah untuk
prefaces, perkenalan, ilustrasi atau bahan lain yang menyertai teks, atau
hypotext untuk sumber teks.
Genette
juga seorang sarjana sastra dan teori strukturalis yang telah memiliki dampak
yang luas pada pengembangan Kultural. Meskipun Kultural didirikan sebagai
bidang studi sebelum Genette, ia mengembangkan terminologi untuk menggambarkan
fungsi narasi yang telah menjadi universal. Karyanya pada transtextuality masih
ubiquitously dimaksud dalam bidang studi sastra. klasifikasi Genette ini yang
ketat dirumuskan, dan hadiah untuk tipologi telah dia peroleh, pengakuan luas
di kalangan ulama puisi pada umumnya dan Kultural pada khususnya.
Bila
kita kaitkan, antara Paratext dengan kodikologi keduanya merupakan
disiplin ilmu yang mempelajari tentang pernaskahan. Bedanya bila Kodikologi
mempelajari seluk beluk semua aspek naskah, antra lain bahan, umur, tempat
penulisan, dan perkiraan penulis naskah. Sedangkan Paratext adalah
bagian yang muncul dari pada teks itu sendiri, tapi tidak termasuk isi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar