Kamis, 22 Desember 2016

Pengertian Paratext

Paratext
Paratext secara leksikografis adalah segala hal atau informasi yang ada dalam sebuah manuskrip maupun karya tulis lainnya selain matan utama. Paratext mempunyai dua cabang ilmu pengetahuan, yakni peritext dan epitext.
Peritext dapat di definisikan sebagai segala informasi yang ada dalam manuskrip maupun karya tulis lainnya tapi bukan matan. peritext mencakup bibliografi dari karya tulis itu sendiri, bisa judul, keterangan penerbit, maupun daftar pustaka. Tapi yang perlu di garis bawahi dalam pengertian peritext adalah bahwa peritext merupakan “inside” dari buku itu sendiri.
Sedang epitext adalah segala hal yang terkait dengan manuskrip tapi “in a space outside the physical book”. Jadi, epitext bisa berupa hasil wawancara pengarang, ataupun hasil riview pengutip terhadap karya tulis asli. Bisa juga hasil kritik atau analisis karya sastra.
Dari beberapa keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa paratext berarti segala hal atau informasi yang tertulis dalam sebuah karya tulis namun tidak bagian dari isi karya tulis itu sendiri, baik inside maupun outside.
Menurut Gérard Genette dalam bukunya yang berjudul Palimpseste. Die literatur auf zweiter stufe (1982). Ia menulis bahwa yang dimaksud dengan Paratext adalah bagian yang muncul bersamaan dengan teks, tetapi tidak benar-benar termasuk sebagai bagian dari teks, misalnya seperti judul, sub-judul, kata sambutan, epilog, catatan kepada pembaca, kata pengantar, catatan di pinggir halaman, catatan kaki, tambahan; ilustrasi; sampul buku, dan bagian lainnya yang mendukung teks. Dengan kata lain, bukan hanya hal-hal yang di tambahkan secara langsung oleh penulis saja, unsur yang di tambahkan oleh editor dan penerbit juga merupakan bagian dari Paratext.
Gérard Genette, adalah tokoh perumus konsep sastra Paratext. Ia lahir pada tahun 1930, Genette lahir di Paris, di mana ia belajar di Lycée Lakanal dan École Normale Supérieure. Setelah meninggalkan Partai Komunis Perancis, Genette adalah anggota dari Socialisme ou Barbarie selama 1957-1958. Ia menerima jabatan profesor dalam sastra Prancis di Sorbonne pada tahun 1967. Pada tahun 1970 ia, Hélène Cixous dan Tzvetan Todorov mendirikan jurnal Poetique dan ia diedit serangkaian nama yang sama untuk Éditions du Seuil. Di antara posisi lain, Genette adalah direktur riset di École des Hautes études en ilmu Sociales dan profesor tamu di Yale University.
Genette sebagian besar bertanggung jawab untuk reintroduksi kosakata retoris dalam kritik sastra, misalnya istilah seperti kiasan dan metonimi. Selain karyanya pada naratif, paling dikenal dalam bahasa Inggris melalui seleksi Narasi Wacana: An Essay dalam metode, telah penting. pekerjaan utama adalah seri multi-bagian Angka, yang merupakan bagian dari Narasi Wacana. trilogi-nya pada transendensi tekstual, yang juga telah cukup berpengaruh, terdiri dari Pendahuluan à l'architexte (1979), palimpsests: Sastra di Gelar Kedua (1982), dan Paratexts. Ambang interpretasi (1997).
Pengaruh internasionalnya tidak sebesar seperti yang beberapa orang lain diidentifikasi dengan strukturalisme, seperti Roland Barthes dan Claude Levi-Strauss; karyanya lebih sering termasuk dalam pilihan atau dibahas dalam karya sekunder dari belajar dalam dirinya sendiri. Syarat dan teknik yang berasal dalam kosa kata dan sistem memiliki, bagaimanapun, menjadi luas, seperti paratext istilah untuk prefaces, perkenalan, ilustrasi atau bahan lain yang menyertai teks, atau hypotext untuk sumber teks.
Genette juga seorang sarjana sastra dan teori strukturalis yang telah memiliki dampak yang luas pada pengembangan Kultural. Meskipun Kultural didirikan sebagai bidang studi sebelum Genette, ia mengembangkan terminologi untuk menggambarkan fungsi narasi yang telah menjadi universal. Karyanya pada transtextuality masih ubiquitously dimaksud dalam bidang studi sastra. klasifikasi Genette ini yang ketat dirumuskan, dan hadiah untuk tipologi telah dia peroleh, pengakuan luas di kalangan ulama puisi pada umumnya dan Kultural pada khususnya.
Bila kita kaitkan, antara Paratext dengan kodikologi keduanya merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang pernaskahan. Bedanya bila Kodikologi mempelajari seluk beluk semua aspek naskah, antra lain bahan, umur, tempat penulisan, dan perkiraan penulis naskah. Sedangkan Paratext adalah bagian yang muncul dari pada teks itu sendiri, tapi tidak termasuk isi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar